Perhelatan Konferda XVIII Daerah Pulau Ambon yang dilakukan di Jemaat GPM Eden pada tanggal 15 desember 2020 telah menghasilkan arah baru bagi pelayanan AMGPM Daerah Pulaua Ambon (DAPUA). Sebab selain pelaksanannya bertujuan untuk meletakan dasar-dasar pelayanan kurun waktu lima tahun dalam bentuk GBPP (garis-garis besar pokok program), menetapkan program pelayanan selama setahun (program dan kegiatan) tetapi juga memilih ketua dan sekretaris daerah serta menetapkan struktur kepengurusan Daerah Pulau Ambon Periode 2020-2025. 
Ruddy Rehatta yang sebelumnya adalah sekretaris daerah, dipilih oleh peserta Konferda Pulaua Ambon Ke-XVIII menjadi Ketua Daerah setelah mengalahkan Maekel Singkery, Ketua Cabang Sion 1, sedangkan Sekretaris Daerah dimenangkan oleh Ronald Hukubun (sebelumnya adalah Sekretaris Bidang II Daerah) setelah melewati proses pemilihan sekretaris yang cukup tajam. Dalam nuansa minggu penantian (adventus ke-3) perhelatan ini dilakukan. Prosesnya telah berakhir dengan semangat menyambut Natal Kristus di tahun 2020 sekaligus menjemput harapan baru di tahun pelayanan baru. Tepatnya hari ini, minggu ke-2 tanggal 10 Januari 2021 di gedung Gereja Air Kehidupan Jemaat GPM Waimahu mengawali tahun pelayanan yang baru dilakukan proses pelantikan Pengurus Daerah Pulau Ambon Periode 2020-2025 oleh Pengurus Besar AMGPM dalam melegitimasi kerja dan pelayanan Pengurus Daerah Pulaua Ambon secara konstitusional.
Melalui Surat Keputusan PB AMGPM No. 01/KPTS/PB/ORG/2021 Pengurus Daerah Pulaua Ambon yang dilantik antara lain: Ketua Daerah : P.N. Ruudy Rehatta, Ketua I : Brury Pesulima, Ketua II : Hendrik Maruanaya, Ketua III : Merlin Hehuat, Ketua IV : Jhon Andrew Tuhumene, Ketua V : Risald Picaulima, Sekretaris Daerah : Ronald Darlly Hukubun, Sekretaris I : Gerson Balak, Sekretaris II : Ferdinand Halauwet, Sekretaris Bidang III : Melianus Levi, Sekretaris Bidang IV : Cliford Tuhusula, Sekretaris Bidang V : Friendsky Mainake, Bendahara Daerah : Michel Noya, Bendahara I : Anastasya Ohoiulun dan Bendahara II : Lidya Wan Kanikir. Sedangkan untuk Pembina Daerah Pulauan Ambon antara lain : 1. Bpk. Paulus Kastanya, 2. Bpk. Rano Lailossa, 3. Bpk. Raymond Untarola, 4. Bpk. Ary Sahertian, 5. Pdt. S. W. Warella, 6. Ibu. Merry Leasa, 7. Bpk. Hendry Tuhusula. 
Proses pelantikan ini berlangsung bersamaan dengan ibadah minggu yang dilayani oleh Pdt. Evy Kakisina. Pada bagian akhir pelayanan firman, beliau memberikan pesan dengan sebuah cerita retorik tentang dua orang pelawak yang di utus oleh seorang raja untuk mencari dua benda yang baik dan jahat di dalam dunia. Pelawak pertama mendapat tugas untuk mencari benda yang baik, kemudian ia pergi dan berusaha melakukan tugasnya dengan baik dan datang membawa hasilnya, ia membuka bungkusan yang dibawanya dan mempersebahkan kepada sang raja sebuah lidah. Begitu juga dengan pelawak kedua ia diutus untuk mencari sebuah benda yang tidak baik. Setelah selesai melakukan tugasnya, ia datang dan menyerahkan kepada sang raja barang yang sama yaitu juga sebuah lidah. Dengan demikian lidah adalah lambang dari yang baik dan jahat. Dengan lidah orang bisa memuji Tuhan karena keagungan dan keperkasaan kuasa-Nya, tetapi juga dengan lidah orang bisa menghujat Tuhan. Semoga Pengurus Daerah Pulau Ambon Periode 2020-2025 mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi pelawak yang pertama, mereka pergi dan memujih Tuhan dalam kata dan perbuatan dan kembali mempertanggungjawabkan segala pekerjannya kepada Bapa di sorga sebagai Raja yang Agung yang mengutus mereka. 
Penulis : Gerson Balak (Kader AMGPM Pulau Ambon)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reflekesi Kegagalan Pergerakan Ditengah Surplus Pemimpin Seira di Daerah)

Eksistensi Masyarakat Seira Blawat

PEMKAB Tanimbar Gemar Membangun Pasar Yang Tidak Difungsikan