MPP Ke-XXXIII Adalah Ruang Perjuampaan Yang Sarat Akan Nilai


MPP Ke-XXXIII bukan hanya tentang momentun organisasi yang penuh keseriusan. Tetapi juga tentang ruang perjumpaan manusia yang sangat domestik dan orginal. Sebab, disana dimungkinkan untuk terjadinya suatu proses persahabatan, pertemanan, dan persaudaraan serta kekerabatan. Proses persidangan MPP Ke-XXXIII yang terjadi diruang-ruang kaku, seringkali menjadi bahan refleksi yang serius untuk direnungi. Tetapi juga menjadi bahan cerita yang penuh dengan intrik dan lucu-lucuan jika dituturkan kembali. 


Begitulah kesan pertama saya ketika melihat suasana sidang di hari pertama. Jumlah dan substansi interupsi pada sidang MPP Ke-XXXIII mungkin adalah sejarah baru di AMGPM. Disisi lain, ada hal yang mesti diapresiasi karena ruang sidang yang penuh eforia itu, telah bermetamorfosa menjadi hasil keputusan MPP Ke-XXXIII yang sesuguhnya menggambarkan kebesaran hati kader-kader AMGPM yang selalu berfikir untuk mengutamakan pelayanan diatas segala-galanya. 

MPP Ke-XXXIII juga memiliki ruang perjumpaan yang kaya akan makna hidup. Sebab disana kita menenukan banyak nilai, baik itu individu maupun kelompok. Teristimewa nilai-nilai hidup masyarakat Nuh Yut-Key Besar sebagai lokus kegiatan MPP Ke-XXXIII berlangsung. Praktek Hukum Larvul Ngabal juga mengajarkan kita tentang keteguhan hati masyarakat key besar dalam menjaga dan memelihara tradisi yang menandai akar kehidupan mereka. Sekaligus juga menjadi pertanda akan tingginya peradan masyarakat key dimasa lalu. Walaupun ada beberapa hal yang mesti dikritisi karena ada nilai-nilai yang mungkin saja masih bisa diperbaharui. 

Lebih hebat dari itu adalah tradisi ain ni ain yang dimiliki oleh masyarakat key juga sarat akan makna hidup. Trdisi ini menggambarkan kehidupan persaudaran antara indivudu maupun komunitas. Ain ni Ain, yang diturunkan dari kata 'A in' artinya Satu dan kata ' Ni' artinya Memiliki/ kepunyaan. Yang berarti' satu memiliki yang lain. Kata 'Ni' kepunyaan, tidak dalam arti miliki/menguasai sesuatu sebagai obyek, tetapi lebih kepada hak dan kewajiban. Sehingga masing-masimg Ain memiliki hak dan kewajiban yang sama dan setara. Semangat Ain Ni Ain inilah yang menyatukan masyarakat Kei dalam konteks Persaudaraan, Kekeluargaan dan Kekerabatan. 

Semangat diatas juga nampak dalam kegiatan MPP Ke-XXXIII di Ohoi Fau. Hal tersebut nampak dari sikap ohoi-ohoi tetangga yang relah menjadi tuan rumah, terlibat dalam mengurus kebutuhan konsumsi dan hal-hal teknis lainnya. Diacara pembukaan kita juga menyaksikan keterlibatan basudara key muslim dan katolik mengisi acara di Gereja. 

Proses penyambutan peserta dan arak-arakan menggunakan body dan kapal menuju Ohoi fau juga dilakukan oleh basuadara kampung muslim dengan tarian-tarian adat. Bahkan agama yang sering dipahami kebanyak orang sebagai alat pembeda, dapat disatukan dalam konteks Ain ni Ain sebagai jantung identitas kehidupan masyarakat key. Hal ini harus dijiwai oleh kita sebagai kader-kader AMGPM, bahwa perbedaan dan keberagaman adalah kekuatan yang mesti dikelolah untuk kehidupan bersama yang lebih baik lagi.

Biarlah kesan-kesan yang sarat akan nilai hidup sewaktu kegiatan MPP Ke-XXXIII turut terisap dalam kehidupan kita masing-masing. Cerita-cerita yang terjadi di Ohoi Fau, Ohoi Faruan dan Ohoi Holat akan menjadi kenangan-kenangan manis yang menghiasai setiap lembaran kehidupan ber-AMGPM. Sebab sesunguhnya sebagai manusia kita adalah makluk yang dapat menciptakan dan menyimpan histori/cerita kita sendiri (manusia adalah animal historicum). 

Selesainya MPP Ke-XXXIII AMGPM bukanlah menjadi akhir dari proses pelayanan ber-AMGPM, tetapi manjadi awal baru. Biaralah setiap cerita yang kita ukir bersama dengan tinta-tinta kehidupan dapat menjadi bahan perenungan untuk membangun diri dan AMGPM ke arah yang lebih baik lagi. Sebab, perenungan yang dalam tentang makna hidup manusia akan menjadi bijak sesuai dengan perubahan waktu.

Dan yang paling asyik dari semua cerita ini adalah cerita tentang Tim peserta daerah Pulau Ambon (DAPUA). Proses untuk mengenali sifat dan karakter selama 10 hari kegiatan MPP Ke-XXXIII pada saat perjalan dan di Ohoi Fau telah membuka banyak ruang untuk kita saling mengenali sifat dan karakter masing-masing lebih jauh. Sebab hubungan yang terbangun lewat proses ini bukan hanya sekedar teman pelayanan tapi lebih dari itu yakni hububgan yang sangat domestik dan orginal. Banyak hal-hal lucu, marah dan serius kita lalui dan menarik adalah kita tetap bangun itu dalam balutan hidup persaudaran dan kekerabatan.

Kamu adalah Garan dan Terang Dunia
#mpp_xxxiii
#amgpm

Penulis Gerson Balak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reflekesi Kegagalan Pergerakan Ditengah Surplus Pemimpin Seira di Daerah)

Eksistensi Masyarakat Seira Blawat

PEMKAB Tanimbar Gemar Membangun Pasar Yang Tidak Difungsikan