10 Hari Ade Dani Lancar Membaca (Refleksi Kelompok Belajar Kaka Theo)

        Ket Gambar Kaka Theo dan Ade Dani

Penulis :Gerson Balak (Relawan Komunitas Seira Cerdas)

Kisah ini diawali dari Kaka Theo Rumahenga yang biasa disapa dengan nama pendeknya Theo. Kaka theo adalah seorang relawan Komunitas Seira Cerdas. Sebagai relawan ia cukup totalitas dalam kerja-kerja relawan. Singkat cerita sudah banyak proses yang ia lewati bersama Komunitas Seira Cerdas selama ini. Kaka Theo juga adalah lulusan Perguruan Tinggi pada Fakuktas Sosial Politik Universitas Pattimura Ambon. Setelah wisuda tahun 2021 ia kembali ke seira kampung halamnnya.

Setelah berdomisili di seira ia meliahat masalah yang cukup kompleks di dunia pendidikan. Dimana ada sebagian kecil anak-anak seira yang belum bisa membaca dan menulis di usia sekolah. Penyebabnya cukup beragam dan sulit untuk diurai. Ia juga sering menyaksikan adik-adik di kompleksnya yang lebih banyak bermain daripada belajar di rumah, sehingga hatinya mulai tergerak untuk membentuk kelompok belajar malam sebagai wadah untuk menghimpun adik-adik di kompleksnya untuk belajar. Konten belajarnyapun bervariasi, tetapi ia lebih fokus mengajarkan anak-anak yang belum bisa membaca untuk bisa membaca dan menulis.

Ada banyak kisah menarik dari kelas belajar malam ini. Sebab, mngajari anak-anak butuh kesabaran. Sebagai orang dewasa, kita harus menyesuaikan diri dengan dunia anak untuk membuat pembelajarannya muda dimengerti oleh anak. Banyak orang dewasa yang tidak bisa berperilaku seperti itu, sehingga terjebak dalam cara belajar yang menegangkan. Belajar dimaknai sebagai tuntutan, dimana anak dituntut untuk mengikuti pola belajar orang dewasa. Disisi lain, ketrampilan Kaka Theo sebagai relawan selama di Komunitas Seira Cerdas juga menjadi modal kuat untuk merancangkan suatu pembelajaran yang menarik perhatian anak-anak di kelompok belajar malamnya. 

Anak dirangsang untuk belajar sambil bermain. Banyak anak yang berdatangan untuk belajar di rumahnya. Dalam penuturannya, pria yang memiliki senyum manis ini, ia terkadang kewalaan untuk mendampingi dan mengarahkan anak-anak, sebab ia seorang diri menjadi relawan di kelas malam tetsebut. Memang ada beberapa teman yang juga sempat ikut menjadi relawan tapi tidak intens, sehingga semua anak terspusat hanya untuk dia. Bersamaan dengan kelas belajar malam yang dibentuk Kaka Theo di seira, Komunitas Seira Cerdas juga mengerjakan projek alat peraga membaca. 

            Alat Peraga Kalender Membaca

Projek ini dirancang untuk bisa membantu mengatasi kesulitan belajar membaca bagi anak-anak di seira. Kami berencana membagikan alat peraga ini ke ibu-ibu rumah tangga, guru dan relawan untuk mengukur efektifitas dan efesiensi penggunaan alat peraga ini dalam membantu anak-anak untuk belajar membaca. Untuk ibu-ibu rumah tangga dan guru kami belum memulainya. Sedangkan untuk relawan pertama kali di gunakan oleh kelompok belajar malam Kaka Theo di Desa Welutu dan Kaka Riko dan Kaka Eda di Desa Rumahsalut. Sesuai dengan hasil evaluasi para relawan, alat-alat peraga ini cukup efektif dan efisien sebab perkembangan anak setelah mengikuti belajar malam, mereka cukup cepat dalam menangkap huruf dan mengeja kata. 


Ada satu kisah menarik di kelas belajar malam kelompok Kaka Theo. Namanya adik Dani Enus. Awal mengikuti kelompok belajar, adi Dani belum bisa membaca. Padahal adi Dani sudah duduk di bangku pendidikan Sekolah Dasar (SD). Setelah diajarkan oleh Kaka Theo menggunakan alat peraga membaca di tambah dengan teknik dan cara kreatif yang dikembangkan oleh Kaka Theo membuat adi Dani memiliki perubahan yang cukup signifikan. Sesuai dengan penuturan Kaka Theo, hanya butuh waktu sepuluh hari di kelompok belajar malam untuk adi Dani bisa membaca dengan lancar. 

Suatu waktu orang tua ade Dani memperhatikan satu kebiasan baru di rumahnya dan mereka sangat dikagetkan oleh perubahan ade Dani. Setiap hari ade dani menyempatkan waktu untuk membaca buku, sehingga mamanya cukup penasaran. Sebab, tadinya ade Dani belum bisa membaca, dalam benaknya ia bertanya, kenapa? dalam waktu yang tidak terlalau lama anaknya sudah bisa membaca dengan lancar. Setelah di cek ternyata ade Dani mengikuti kelas belajar malam yang di inisiasi oleh Kaka Theo. Singkat cerita mamanya berinisatif ketemu dengan Kaka Theo untuk memberikaan apresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Kaka Theo. 

Kembali lagi dengan semangat yang selalu diajarkan Komunitas Seira Cerdas bahwa memang secara konstitusional Pendidikan itu adalah tanggung jawab Pemerintah (lembaga pendidikan). Namum seceara moral pendidikan merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk pemuda dan mahasiswa. Pemuda dan mahasiswa punya tanggung jawab besar untuk melihat masalah pendidikan ini. Jika semua pemuda seira punya semangat dan keingin luhur yang sama dengan cerita Kaka Theo ini maka, persoalan pendidikan yang palaing mendasar di seira bisa diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

#salam_maluku_cerdas
#tanimbar_cerdas
#seira_cerdas


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reflekesi Kegagalan Pergerakan Ditengah Surplus Pemimpin Seira di Daerah)

Eksistensi Masyarakat Seira Blawat

PEMKAB Tanimbar Gemar Membangun Pasar Yang Tidak Difungsikan